Rabu, 13 November 2019

Biaya Pendidikan sebagai investasi

A. Pendidikan sebagai Investasi
Investasi pendidikan merupakan alternatif investasi yang menguntungkan bagi suatu bangsa. Telah ditemukan secara konsisten dari berbagai penelitian di sejumlah negara bahwa investasi SDM melalui pendidikan memiliki dampak paling besar terhadap kemajuan negara-negara industri. Sebagai komponen dari barang dan jasa umum (Public Goods) karakteristik investasi pendidikan oada dasarnya tidak berbeda dengan investasi pada infastruktur lainnya. Sebuah temuan menunjukkan bahwa keuntungan ekonomi dari investasi pendidikan Rate of Retrun-nya ternyata lebih tinggi dari pada investasi fisik dengan perbandingan rata-rata 15,3% dan 91%. Ini menunjukkan bahwa investasi di bidang pendidikan sangat menguntungkan baik secara sosial maupun ekonomi.
Mengingat pentingnya investasi SDM melalui pendidikan sehingga banyak pihak seperti pemerintah, masyarakat umum dan keluarga, dan individu masyarakat merasa berkepentingan untuk melakukan investasi pendidikan, karena dengan pendidikan, individu dan masyarakat akan tertata dengan baik sehinggga ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan individu dan masyarakat akan terwujud. Dalam masyarakat modern, investasi pendidikan semakin dirasakan sebagai suatu kebutuhan bahkan suatu keharusan agar dapat mewujudkan kehidupan pribadi dan masyarkat yang lebih baik di masa depan.[1]
SDM dianggap bernilai jika kemampuan, leterampilan dan pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan hidup dan sektor pembangunan yang diberikan keuntungan, baik kepada individu maupun kepada masyarakat. Investasi pendidikan oleh pemerintah mencangkup pembangunan dan pemeliharaan gedung-gedung sekolah, ruang kelas penyediaan peralatan sekolah, pembayaran gaji guru dan lainnya. Pembangunan sektor pendidikan oleh pemerintah masih dianggap sebagai pelayanan umum yang cenderung bukan bersifat Profil Center sehingga wajarlah jika sampai saat ini anggaran pemerintah untuk pendidikan masih relatif rendah dibandingkan anggaran pendidikan negara la
B.  Pengertian biaya investasi pendidikan
Biaya investasi adalah biaya yang pada umumya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek dalam jumlah yang cukup besar. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasasana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Sesuai dengan prinsip teori investasi pada umumnya, investasi adalah mengorbankan konsumsi saat sekarang yaitu saat investasi dilakukan untuk memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Di bidang sumber daya manusia (Human Capital) proses investasi adalah sejumlah dana yang dikeluarkan dan kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi yang di korbankan. Bahkan dalam ilmu ekonomi pengertian biaya termasuk biaya pendidikan meliputi Private Cost dan Sosial Cost , di mana Private Cost  mencagkup semua biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh siswa/orang tuanya untuk pendidikan tersebut, sedangkan Social Cost meliputi waktu yang dimanfaatkan untuk studi (sehingga yang bersangkutan tidak mempunyai kesempatan untuk bekerja dan mendapat penghasilan yang seharusnya dia peroleh jika bekerja) dan semua subsidi biaya yang dikeluargakn oleh pemerintah dan masyarakat.  

C.    Jenis- Jenis biaya pendidikan
1.      Investasi berdasarkan asetnya
Investasi ini merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaannya. Investasi ini dibagi menjadi dua jenis yatu pertama, real asset merupakan investasi yang berwujud seperti gedung-gedung dan kendaraan; kedua, financial asset yaitu berupa dokumen (surat-surat berharga) yang diperdagangkan dipasar uang seperti deposito,commercial paper, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan sebagainya. Financial accets juga diperdagangkan dipasar modal seperti saham,obligasi,warrant,opsi dn sebagainya.
2.      Invetasi berdasarkan pengaruh
Invetasi model ini merupakan investasi yang berdasarkan pada factor dan keadaan yang mempengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Invetasi berdasatkan pengaruh dibagi menjadi dua yaitu pertama, investasi autonomous (berdiri sendiri), yaitu invetasi yang tidak dipengaruhi tingkat pendapatan,bersifat spekulatif,misalnya pembelian surat-surat berharga; kedua, investasi induced (mempengaruhi-menyebabkan), yakni investasi yang dipegaruh oleh kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan misalnya penghasilan transitori (penghasilan yang didapat selain dari bekerja),yaitu bungan tabungan dan sebagainya.
3.      Investasi berdasarkan sumber pembiayaan
Investasi ini berdasarkan kepada pembiayaa asal atau asal usul investasi itu memperoleh dana. Invetasi ini dibagi menjadi dua macam: pertama,investasi yang bersumber dari dana dalam negeri (PMDN), investornya dari dalam negeri : kedua, investasi yang bersumber dari modal asing ,pembiayaan investasi bersumber dari investor asing.
4.      Investasi berdasarkan bentuk
Investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi modal ini dibagi menjadi dua bentuk yaitu pertama, investasi lansung dilaksanakan oleh pemiliknya sendiri,seperti membangun pabrik, membangun gedung selaku konraktor, membeli total, atau mengakuisi perusahaan; kedua, investasi tidak langsung yang disebut dengan investasi portofilio,investasi tidak langsung dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat – surat berharga seperti saham,obligasi,reksadana beserta turunannya.
5.      Investasi berdasarkan waktu
Investasi berdasarkan waktu dibagi dua, yaitu: investasi berdasarkan jangka pendek dan investasi berdasarkan jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang yang  jangka waktunya relative pendek misalnya setahun, atau dua tahun. Contohnya tabungan di Bank, deposito, instrument pasar uang, dll. Sedangkan investasi jangka panjang adalah penanaman atau penyertaan sebagian kekayaan suatu perusahaan dengan maksud untuk meperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut dengan waktu 5 tahun dan seterusnya. Contohnya, saham, reksadana, obligasi, emas batangan, properti, barang koleksi, dll






[1]Akdon., dkk, Manajemen Pembiayaan Pendidikan, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2015), Hlm. 85
[2]Nanang Fattah, Manajemen Pembiyaan Pendidikan Berbasis Aktivitas Pembelajaran, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2017), Hlm. 45